Dia menegaskan, kinerja ekspor Juli 2014 menurun sebesar 8,0% (MoM) menjadi USD 14,2 miliar, yang disebabkan oleh turunnya ekspor migas sebesar 8,6% menjadi USD 2,5 miliar, dan turunnya ekspor nonmigas sebesar7,9% menjadi USD 11,6 miliar.
Penurunan ekspor nonmigas dipicu oleh melemahnya ekspor seluruh sektor, kecuali pertambangan yang sedikit meningkat sebesar 0,7% dengan mencatat nilai sebesar USD 1,8 miliar.
Walaupun secara keseluruhan ekspor Juli mengalami penurunan, namun terdapat beberapa komoditas yang mengalami peningkatan, antara lain besi dan baja; serta bijih, kerak, dan abu logam masing-masing sebesar 89% dan 72,1%(MoM).
Mitra dagang tujuan ekspor Indonesia yang meningkat di bulan Juli 2014 merupakan negara-negara kelompok emerging market seperti Tanzania (tumbuh 195,7%, MoM), Ukraina (133,4%, MoM), Peru (116,2%, MoM), dan Srilanka (42,2%, MoM).
“Selama Januari-Juli 2014, nilai ekspor mencapai USD 103,0 miliar yang mengalami penurunan sebesar 3,0% YoY, terdiri dari ekspor migas sebesar USD 18,2 miliar (turun 2,0%) dan ekspor nonmigas USD 84,8 miliar (turun 3,2%),” pungkasnya.