Selama Januari-Agustus 2014, nilai ekspor mencapai USD 117,4 miliar. Nilai ekspor yang mengalami penurunan sebesar 1,5% YoY, terdiri dari ekspor migas sebesar USD 20,8 miliar (turun 2,6%) dan ekspor nonmigas USD 96,6 miliar (turun 1,3%).
Pada Agustus 2014, total impor meningkat 5,1% (MoM) menjadi USD 14,8 miliar. Peningkatan impor tersebut dipicu oleh naiknya impor nonmigas sebesar 15% (MoM), sedangkan impor migas turun 18,5% akibat turunnya impor di seluruh jenis produk migas, terutama impor gas yang turun paling besar mencapai 28,0% (MoM).
Barang impor kita masih didominasi oleh bahan baku/penolong dan barang modal yang masing-masing memiliki pangsa 75,2% dan 16,9%. Impor bahan baku/penolong, barang modal, maupun barang konsumsi mengalami peningkatan masing-masing sebesar 0,2%; 17,2%; dan 38,6% di bulan Agustus 2014.
Komoditas impor yang naik signifikan di bulan Agustus 2014 antara lain kain rajutan yang tumbuh 53,4% dan kapas naik 44,1% yang merupakan bahan baku penolong untuk industri tekstil dan produk tekstil. Impor barang modal yang mengalami peningkatan cukup signifikan antara lain mesin-mesin/pesawat mekanik yang naik 21,2% dan mesin/peralatan listrik naik 20,3%.
Secara kumulatif, impor Januari-Agustus 2014 masih tetap didominasi bahan baku/penolong (76,6%) meskipun mengalami penurunan sebesar 4,4% (YoY). Pangsa impor barang modal mengalami penurunan di periode yang sama menjadi 16,4% dan mengalami penurunan pertumbuhan terbesar dibanding yang lainnya yakni sebesar 7,0% (YoY). Untuk pangsa impor barang konsumsi di periode Januari-Agustus 2014 tetap sebesar 7,0%, namun mengalami penurunan pertumbuhan sebesar 4,6% (YoY).
Komentari tentang post ini