JAKARTA-Kinerja ekspor bulan Mei 2013 mulai memperlihatkan sinyal positif yang diindikasikan dengan adanya peningkatan ekspor yang mencapai 8,9% (MoM), atau sebesar USD 16,1 miliar. “Peningkatan ini terdiri dari ekspor migas sebesar USD2,9miliar (naik 17% MoM) dan ekspor nonmigas USD 13,2 miliar (naik 7,3% MoM),” ungkap Wakil Menteri Perdagangan RI Bayu Krisnamurthi, pada konferensi pers di kantor Kementerian Perdagangan (Rabu, 3/7).
Pada bulan Mei 2013, neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit sebesar USD 590,4 juta. Kondisi ini disebabkan oleh terjadinya defisit perdagangan migas sebesar USD 568,6 juta(defisit bulan sebelumnya Mencapai USD 1,2 miliar) dan nonmigas sebesar USD 21,8 juta ( defisit bulan sebelumnya mencapai USD 525,2 juta). “Defisit necara perdagangan baik nonmigas maupun migas di bulan Mei mengalami penurunan yang cukup signifikan dibanding bulan sebelumnya,” jelas Wamendag.
Secara akumulatif, defisit neraca perdagangan Indonesia pada periode Januari-Mei 2013 mencapai USD 2,5 miliar yang terdiri dari surplus neraca perdagangan nonmigas sebesar USD 2,6 miliar dan defisit neraca migas sebesar USD 5,1 miliar. Negara-negara mitra dagang yang memberikan kontribusi terbesar terhadap surplus perdagangan nonmigas Indonesia adalah India, Amerika Serikat, Belanda, Filipina, Malaysia, Turki, Spanyol, Uni Emirat Arab, Mesir, dan Pakistan. Sepuluh negara tersebut menyumbang surplus sebesar USD 12 miliar terhadap neraca perdagangan Indonesia. Sementara itu, sepuluh negara penyumbang defisit non migas terbesar mencapai USD 12,3 miliar. Negara-negara tersebut adalah China, Thailand, Korea Selatan, Jepang, Jerman, Rusia, Australia, Kanada, Argentina, dan Swedia.