JAKARTA-PT Elnusa Tbk (ELSA), hingga Agustus 2023, membukukan kontrak baru sebesar Rp16,3 triliun, meningkat 14% dibandingkan Rp9,91 triliun triliun per Agustus 2022.
Demikian, disampaikan oleh Jayanty Oktavia Maulina, Manager Corporate Communications ELSA dalam keterangan tertulis di Jakarta, dikutip Selasa (10/10).
Menurut Jayanty, kontrak tersebut terdiri atas kontrak baru yang dikerjakan ELSA hingga 2024 mendatang, dan carry over beberapa kontrak tahun sebelumnya yang baru terealissikan.
Beberapa proyek besar yang mengkontribusi perolehan kontrak ELSA per Agustus 2023 adalah jasa distribusi dan logistik energi sebesar 59%, jasa hulu migas 30%, dan sisanya 11% pada jasa penunjang migas dengan didominasi Pertamina Group sebesar 74% dan non Pertamina Group 26%.
Jayanty mengatakan, proyek-proyek penyumbang utama pada jasa distribusi logistik energi yakni transportasi bahan bakar minyak (BBM) dan Pengelolaan Depo.
Pada Jasa Hulu Migas kontrak didapatkan untuk pekerjaan jasa drilling fluid dan workover di area Blok Mahakam Kalimantan serta jasa wireline logging.
Selain itu, lanjut Jayanty, saat ini ELSA juga tengah melakukan pekerjaan jasa survei seismik 3D di Blok Rokan dan Jawa Barat, serta pekerjaan non aset based (EPC O&M) di Blok Rokan juga Balongan Jawa Barat.
Sementara itu, tutur Jayanty, pada jasa pendukung migas, kontrak yang diraih meliputi beberapa pekerjaan diantaranya jasa kapal pendukung migas dalam penyediaan accommodation work barge, utility vessel, pengelolaan warehouse, pengelolaan data migas serta fabrikasi beberapa peralatan maupun fasilitas migas.
Pencapaian kontrak di atas, menurut Jayanty, membuat ElSA yakin mampu mencapai kinerja keuangan lebih unggul dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal ini didukung oleh data yang disampaikan SKK Migas bahwa kebutuhan cadangan migas nasional mengalami peningkatan yang substansial pada tahun 2023.
“Kerberhasilan tersebut mendorong ELSA memandang masa depan dengan optimisme dan berpotensi memberikan dampak positif yang signifikan pada kinerja Perusahaan,” tulis Jayanty dalam keterangan tertulis, Senin (9/10)
Jayanty menambahkan, ELSA akan terus berupaya untuk konsisiten dalam meningkatkan kapabilitas bisnis pada jasa energy.
“Peningkatan kapabilitas bisnis ELSA diharapkan mampu mendukung program pemerintah mewujudkan target peningkatan produksi nasional minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas bumi 12 miliar standar kaki kubik per hari (MMscfd) pada 2030 mendatang. (ANES)
Komentari tentang post ini