JAKARTA – Komunikolog Indonesia, Emrus Sihombing berharap agar semua pasangan calon presiden 2024 dan Partai politik mendukung hak angket guna menuntaskan dugaan kecurangan Pemilu 2024 sebelum pelantikan Presiden.
Hal ini penting supaya tidak terjadi demokrasi “seolah-olah” atau demokrasi “lucu-lucuan”.
“Sekarang dan ke depan di negeri ini, sejatinya semua para Paslon Pilpres 2024 dan semua partai politik pengusung serta pendukug Paslon Pilpres mutlak/harus bersama-sama menuntaskan dugaan kecurangan Pemilu 2024 lewat Hak Angket ini,” uçar Emrus dalam keterangannya di Jakarta, Senin (25/3).
Sebab, sangat memprihatinkan lagi dari aspek komunikasi politik, muncul wacana bahwa dugaan kecurangan Pemilu 2024 terjadi secara terstruktur, sistematis dan masif (TSM).
Dugaan ini berpotensi membuat proses Pilpres 2024 tidak legitimate.
Tampaknya semua para pihak bersuara sebagai korban dugaan kecurangan pemilu 2024 sebagaimana dimuat secara masif di berbagai media massa kredibel.
Dugaan kecurangan pemilu, dari segi komunikasi politik tidak lepas dari kuasa dan relasi kuasa antar para pihak yang tidak memiliki integritas kekuasaan yang kukuh.