Dalam beberapa tahun ke belakang, lanjut Samuel, penetrasi teknologi digital memang makin besar dalam kehidupan masyarakat. Hal ini diyakininya akan terus berlangsung di masa mendatang.
Sementara di sisi lain, sambungnya, pemanfaatan teknologi digital oleh perusahaan asuransi masih terhitung minim. Makanya, Equity Life berambisi untuk menggeber penggunaan teknologi untuk bisa memperluas pasar. “Bisa dibilang industri asuransi ini cukup tertinggal dari bank dan pembiayaan untuk urusan penggunaan teknologi,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Equity Life David Soetadi mengaku pihaknya telah mengivestasikan puluhan miliar untuk pengembangan teknologi. Adapun penguatan teknologi digital menjadi salah satu priotitas yang dilakukan PT Equity Life Indonesia dalam upaya menggenjot bisnis.
David Soetadi menjelaskan upaya pengembangan digital mulai diseriusi perseroan sejak 2014 lalu. Sejak saat itu, Equity Life menganggarkan dana sekitar Rp 10 miliar hingga Rp 15 miliar saban tahun. “Untuk tahun ini kami anggarkan sekitar Rp 10 miliar,” ungkap David lagi.
Komentari tentang post ini