JAKARTA-Pelaku teror bom dinilai tidak memahami agama secara utuh. Bahkan pelaku tidak memiliki ulama.
Jangankan syariat dalam perang, sementara syariat dalam hidup yang damai aja mereka tidak paham.
“Mereka bukan orang Islam, mereka robot yang diprogram untuk misi merusak nama agama Islam secara simbolik,” tegas Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah lewat pesan singkat yang diterima wartawan, Selasa (15/5/2018),
Selain itu Fahri menyikapi maraknya aksi teror akhir-akhir ini.
“Betulkah mereka robot? Saya ingin menceritakan robot lain: “Suatu hari George Bush Jr, menyerang Iraq dan membunuh Saddam Husen serta membuat perang sipil dan pengungsian yang mengorbankan jutaan jiwa dengan alasan fiktif: senjata pemusnah massal.”.
Mereka, lanjut Fahri, menganggap diri membela agama, tapi tidak punya maroji’ (rujukan), tidak bermazhab, tidak paham bahasa Arab.
Bukan itu saja, pelaku teror bom, orang yang tidak punya organisasi, sosial atau politik, juga tidak pernah haji atau umroh.
“Mereka, setelah meninggal biasanya baru terungkap hidupnya tertutup, jarang bergaul, jika perempuan bercadar, dikenal sebagai orang biasa saja, dan lain-lain identitas yang intinya adalah bahwa ia “punya dunia sendiri” yang tidak pernah tidak terlacak,” tulis Fahri.
Komentari tentang post ini