JAKARTA- Analis valas PT Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih mengatakan nilai tukar rupiah selama perdagangan sepekan masih tertekan. Hal ini dipicu oleh faktor eksternal, terutama sikap Siprus yang menolak dana talangan (bailout) Uni Eropa. “Rupiah sepekan ini menembus level terlemah di posisi 9.770 per dollar Amerika Serikat (AS),” ujar Lana Soelistianingsih di Jakarta, Jumat (22/3).
Menurut dia, pergerakan nilai tukar rupiah masih dipengaruhi sentimen negatif dari pasar global, terutama masalah di Eropa. Pelaku pasar global mulai khawatir terhadap persoalan Siprus yang akan semakin berlarut setelah hasil voting parlemen Siprus yang menolak syarat-syarat mekanisme dana talangan,” Faktor Siprus ini menekan Euro. Karena Euro melemah dollar AS menguat otomatis mata uang non dollar AS lainnya ikut melemah,” urai dia.
Dia menjelaskan, efek negatif dari persoalan Syprus ini melebar. Bahkan, persoalan Siprus ini akan memperlambat pemberian dana talangan bagi negara lainnya yang sedang membutuhkan untuk pemulihan krisis keuangannya. “Kondisi di Eropa membuat pelaku pasar uang akan tetap memburu mata uang ‘safe haven’ seperti dollar AS,” kata dia.
Komentari tentang post ini