JAKARTA-Pernyataan Pangkostrad Letjen TNI AD Dudung Abdurachman, soal himbauaun agar prajuritnya tidak perlu fanatisme berlebihan terhadap agama karena semua agama sama di mata Tuhan, telah diplintir oleh sejumlah pihak.
Kelompok pemelintir ini dimotori Rizal Ramli, Anwar Abas, Fadli Zon, Refly Harun dll dengan tafsir bebas demi menyenangkan kelompok tertentu.
Karena itu, tafsir sesat terhadap pernyataan Pangkostrad soal fanatisme agama perlu diwaspadai.
Ketua Tim Task Force Forum Advokat Pengawal Pancasila (FAPP), Petrus Selestinus menegaskan tafsir bebas yang dilontarkan itu cenderung meremehkan peran Letjen TNI AD Dudung Abdurachman, sebagai tidak berprestasi atau hanya berani menurunkan baliho Rizieq Shihab.
“Mereka justru telah menempatkan Tuhan sebagai pihak untuk mereka hakimi dalam menilai benar tidaknya pernyataan Dudung Abdurachman dimaksud,” terangnya.
Padahal tegas Petrus, pernyataan Dudung Abdurachman, merupakan wujud komitmennya untuk mengawal amanat konstitusi.
Hal ini sekaligus memberi gambaran sikap mengagungkan betapa besarnya Kemahakuasaan Tuhan yaitu bahwa semua manusia meskipun berbeda keyakinan dan agama yang dianut, namun sama di mata Tuhan.
Komentari tentang post ini