Saat krisis terjadi krisis 1997-1998, kata dia, di awal 1997 angka pertumbuhan ekonomi Indonesia masih sebesar 6,1 persen dan akhirnya terjun bebas ke angka minus 0,3 persen di 1998.
“Pada 2007, angka pertumbuhan ekonomi Indonesi sudah kembali lagi menjadi di atas 6 persen, yaitu 6,1 persen. Ini berarti betul butuh waktu sepuluh tahun,” katanya.
Mahendra menjelaskan, ada dua indikator yang bisa mengkategorikan sebuah negara berada pada fase pembalikan ekonomi, yakni pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen dan membaiknya peringkat utang.
“Tingkat gross domestic product Indonesia yang kita anggap berada pada pertumbuhan yang berkelanjutan, setidaknya di angka 6 persen,” katanya.
Pada 1999, terang dia, peringkat utang dari utang publik anjlok ke tingkat selektif default dan berangsur membaik di tahun-tahun berikutnya.
“Pada tahun 2000 peringkatnya balik ke investment category. Ini perlu waktu 11 tahun untuk balik,” imbuhnya.
Lebih lanjut Mahendra mengungkapkan, adalah masuk akal jika pendapat Olivier dibandingkan dengan kondisi perekonomian yang terjadi di Indonesia.