JAKARTA-Staf khusus Presiden bidang ekonomi dan pembangunan Firmanzah, menegaskan pelemahan nilai tukar mata uang dialami banyak negara di Asia dan tidak terkecuali Indonesia.
Demikian mengutip www.setkab.go.id, Jakarta, Senin (6/10)
Mantan Dekan FEUI ini memprediksi, investor global sedang melakukan konsolidasi atas portfolionya dengan melakukan penghitungan kembali baik resiko maupun imbal hasil atas rencana penempatan dana di banyak negara.
Namun Firmanzah mengingatkan, pengakhiran stimulus moneter akan berdampak langsung terhadap likuiditas global dan hal ini perlu menjadi perhatian khusus bagi para pengambil kebijakan di banyak negara.
“Kebijakan moneter, fiskal dan sektor riil perlu segera dirumuskan sebagai langkah antisipasi agar dampak dari rencana penghentian stimulus moneter dan penyesuaian suku bunga di Amerika Serikat dapat dimitigasi,” ungkapnya
Firmanzah menambahkan dengan langkah tersebut maka resiko capital-outflow keluar dari Indonesia dapat terkelola secara baik agar hal ini tidak membahayakan fundamental ekonomi nasional.
Komentari tentang post ini