Pertumbuhan penerbitan sukuk global tersebut ditopang oleh penerbitan yang dilakukan perusahaan minyak di Arab Saudi, penerbitan di Indonesia, Turki dan Oman.
Secara umum, lanjut Bashar, pertumbuhan tersebut didorong oleh keputusan sejumlah emiten sukuk yang ingin mendiversifikasi pendanaan perusahaan dan pemanfaatan suku bunga rendah di tengah berlanjutnya defisit fiskal maupun kondisi ekonomi yang tetap menantang.
Selama Kuartal II-2021, kata dia, nilai emisi sukuk global yang beredar mencapai USD754,1 miliar atau mengalami peningkatan mencapai 5 persen dibandingkan dengan nilai outstanding di Kuartal I-2021.
“Penerbitan sukuk global dengan tenor lebih dari 18 bulan di kawasan Gulf Coopertion Council, Malaysia, Indonesia, Turki dan Pakistan meningkat sebesar 136 persen (quarter-on-quarter) mencapai USD23,4 miliar pada Kuartal II-2021,” papar Bashar.
Sementara itu, volume sukuk beredar yang diperingkat oleh Fitch memiliki nilai outstanding sebesar USD131 miliar yang sebanyak 80 persen berada pada level Investment grade.
Komentari tentang post ini