JAKARTA-Postur APBN 2018 menunjukan wajah yang sedikit masam, hal ini berkaca dari realisasi APBN 2017 lalu.
Oleh karena itu Pemerintahan Jokowi-JK harus lebih berhati-hati dalam mengimplementasikan APBN 2018 terutama memasuki tahun politik.
“Pada 2018 beban negara untuk membayar hutang lebih besar, hutang jatuh tempo Indonesia mencapai tiga kali lipat dari tahun 2017 yakni USD354,36 Juta,” kata Sekjen Forum Indonesia untuk Transaparansi Anggaran (Fitra), Yenny Sutjipto dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu (10/1/2018).
Selain itu, lanjut Yenny, kemudian bunga yang cukup tinggi ini diakibatkan oleh kurang cermatnya pemerintah memilih kreditur.
Hal ini terlihat dari tingginya bunga hutang Indonesia, bahkan lebih besar daripada negara tentangga kita seperti Thailand dan Malaysia.
Pada APBN 2018 pembiayaan anggaran untuk hutang mencapai Rp 399 triliun atau bertambah Rp 14 triliun dari tahun 2017.
Negara Rugi Rp 613 Miliar Akibat 78 K/L
BPK RI merilis LKKL dan LKBUN (Laporan Keuangan Kementerian-Lembaga dan Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara) tahun anggaran 2016.
Komentari tentang post ini