JAKARTA-PT PP Presisi Tbk (PPRE) selama kurun tiga tahun ke depan akan lebih fokus ke bisnis jasa pertambangan nikel.
Sedangkan, pada tahun ini perseroan menargetkan bisa meraih kontrak baru sebesar Rp1,5 triliun dari jasa pertambangan.
Berdasarkan siaran pers PPRE yang dipublikasi Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (22/6), untuk sepanjang tahun ini PPRE menargetkan sedikitnya ada tambahan tiga kontrak baru yang berasal dari jasa pertambangan nikel di Morowali Utara dan Halmahera.
“PP Presisi hingga akhir 2021 menargetkan tambahan kontrak baru dari jasa tambang sebesar lebih dari Rp1,5 trilliun,” kata Direktur Utama PPRE, Rully Noviandar.
Dia mengatakan, masuknya PPRE ke jasa pertambangan merupakan upaya perseroan untuk memanfaatkan sumber daya dan aset secara lebih optimal.
“Selain itu, bisnis jasa tambang dapat menjadi sumber pendapatan yang stabil bagi perseroan,“ ucap Rully.
Sebagai bagian dari rencana jangka panjang, jelas Rully, selama kurun tiga tahun ke depan PPRE akan lebih fokus pada pekerjaan jasa pertambangan, terutama jasa pertambangan nikel.