BALI-Indonesia dan Brasil, yang tergabung dalam kelompok G-20 anggota World Trade Organization (WTO) mendesak negara maju agar segera menghapus subsidi ekspor dan subisidi lainnya di sektor pertanian sebagaimana diamanatkan dalam perjanjian perundingan bidang pertanian di WTO. Kelompok G-20 telah berjuang lebih dari 10 tahun untuk menyuarakan penghapusan subsidi ekspor di sektor pertanian yang dilakukan oleh negara-negara maju karena dianggap telah mendistorsi perdagangan pertanian dunia. “Pertemuan kali ini merupakan pertemuan yang sangat penting bagi G-20 untuk meninjau kembali perkembangan kebijakan perdagangan di bidang pertanian, mengkonsolidasikan posisi kelompok G-20 dalam pertemuan KTM-WTO ke-9 di Bali serta menentukan arah atau cara yang harus dilakukan oleh kelompok G-20 untuk memajukan dan menyelesaikan perundingan di bidang pertanian pasca pertemuan Bali,” ujar Menteri Perdagangan Gita Wirjawan di Bali, Senin (2/12).
Sejak dideklarasikannya kelompok G-20 tahun 2003 di markas WTO di Jenewa, mereka secara konsisten terus mendorong negara maju agar Putaran Doha yang telah dimulai sejak tahun 2001 berhasil dicapai sesuai dengan mandat Doha. Bagi kelompok G-20, kebutuhan untuk merubah aturan di bidang pertanian tetap menjadi isu yang paling penting dan mendesak untuk diselesaikan oleh WTO, mengingat subsidi pertanian menjadi salah satu alat proteksionisme dalam perdagangan internasional. “Bagi Indonesia, penghapusan hambatan-hambatan di sektor pertanian yang disebabkan oleh subsidi ekspor produk pertanian di negara-negara maju merupakan salah satu target untuk diselesaikan di fora perdagangan multilateral,” lanjutnya.
Komentari tentang post ini