Kedua, LABA bersama perusahaan asal China juga akan mendirikan perusahaan patungan bermodal awal Rp10 miliar, dengan prosentase kepemilikan perseroan sebesar 51 persen.
Perusahaan ini akan bergerak di bidang manufaktur suku cadang produk dan produksi cetakan komponen, aksesori baterai dan produk pendukung EBT.
Selanjutnya, perseroan akan mendirikan anak perusahaan bermodal awal Rp10 miliar, dengan prosentase kepemilikan laba mencapai 99 persen. Perusahaan ini akan bergerak di bidang jaringan pertukaran baterai atau stasiun penukaran baterai.
Stasiun ini dirancang untuk mengakomodasi baterai 36V, 48V dan 72V.
“Untuk menambah inovasi dan penghematan daya pakai, stasiun ini dapat diintegrasikan dengan panel fotovoltaik (PV). Perusahaan ini akan melayani pertukaran baterai untuk kendaraan komersial listrik dan pertukaran baterai truk berat listrik,” tulis manajemen LABA.
Terakhir, anak perusahaan LABA, yakni PT Sustainable Energy Development Trading (SEDT) akan mendirikan anak perusahaan di Provinsi Hainan, China. Perusahaan ini memiliki modal di tahap awal sebesar USD500.000, yang akan bergerak di bidang ekspor dan impor produk EBT.