Tema debat kelima adalah kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.
Selain itu, Karaniya juga mengatakan, “Jaket varsity sendiri merupakan simbol prestasi, kehormatan, dan semangat tim.
Dengan memakainya, Ganjar-Mahfud ingin menginspirasi masyarakat akan arti pentingnya kerja keras, dedikasi, dan kebersamaan dalam mencapai tujuan bersama.”
Jaket yang dikenakan paslon nomor urut 3 itu dibuat oleh jenama asal Kota Bandung, Raw Type Riot.
“Ini merupakan sebuah pilihan yang tak hanya soal gaya, tetapi juga komitmen pada karya anak bangsa. Karena Raw Type Riot ini ide kreasinya muncul dari mahasiswa di asrama kampus,” jelas Karaniya.
Lebih lanjut, Karaniya menjelaskan, “Pemilihan jaket varsity Raw Type Riot menjadi bagian integral dari visi Ganjar-Mahfud untuk memajukan ekonomi kreatif dan memberikan peluang bagi para pelaku usaha di dalam negeri.”
Sejumlah program unggulan Ganjar-Mahfud juga tertera pada jaket tersebut dalam bentuk patch.
Jika pada debat-debat sebelumnya patch menampilkan program bertema pertahanan dan lingkungan, maka pada debat kali ini, program yang ditampilkan adalah 1 Keluarga Miskin, 1 Sarjana: 1 Desa 1, Faskes, 1 Nakes; Bansos Pasti; Internet Gratis; dan lain sebagainya yang terkait tema debat.
Soal sepatu,Ganjar-Mahfud mengenakan jenama lokal asal Bandung, Marque. “Sepatu buatan jenama lokal Marquee ini juga merupakan simbol ajakan bagi masyarakat untuk melangkah bersama dalam menciptakan masa depan yang lebih baik, seiring dengan semangat inovasi dan dedikasi anak bangsa,” sebut Karaniya.
Sementara itu, para pendukung Ganjar-Mahfud yang hadir dalam debat kelima menggunakan kaos raglan bergambar ilustrasi-ilustrasi Ganjar-Mahfud.
Komentari tentang post ini