JAKARTA – Pemerintah Indonesia dan Singapura menyiapkan investasi lebih dari 10 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp162,7 triliun (kurs Rp16.270) untuk mengembangkan proyek energi hijau.
“Penandatanganan 3 MoU (Memorandum of Understanding) Indonesia dan Singapura hari ini membawa keuntungan kedua negara. Investasi yang dibutuhkan merealisasikan kerja sama tersebut diperkirakan di atas 10 miliar dolar AS,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, dikonfirmasi dari Jakarta, Sabtu.
Investasi tersebut nantinya digunakan untuk mengimplementasikan kebijakan pengembangan energi berbasis ramah lingkungan.
Dana investasi tersebut akan digunakan untuk membangun rantai pasok panel surya, mematenkan teknologi penangkapan karbon (Carbon Capture Storage/CCS), dan merintis kawasan industri hijau.
Besaran angka investasi tersebut, kata Bahlil lagi, menegaskan komitmen kedua pemerintah dalam menempatkan isu energi bersih sebagai prioritas kebijakan dan peluang bisnis di kawasan Asia Tenggara.