JAKARTA-Nasib megaproyek Jembatan Selat Sunda (JSS) tampaknya belum jelas, kapan akan dikerjakan. Masalahnya, proyek JSS yang panjangnya mencapai sekitar 29 Km perlu mendapat restu dulu dari pemerintah. “Siapapun yang membangun, jembatan itu mesti jadi,” kata Direktur Utama PT Graha Banten Lampung Sejahtera (GBLS), Agung Prabowo kepada wartawan, Selasa, (29/04/2014).
Seperti diketahui PT Graha Banten Lampung Sejahtera (GBLS), merupakan pemrakarsa pembangunan proyek JSS tersebut. Namun sayangnya hingga kini studi kelayakan (feasibility study) belum dikerjakan.
Menurut Agung, saat ini pihaknya masih menunggu keputusan pemerintah. Meski tidak jadi dimulai 2014, proyek JSS sangat penting dan wajib dibangun untuk kebutuhan Indonesia. “Siapapun yang membangun, jembatan itu mesti jadi,” ucapnya
Lebih jauh kata Agung, proyek JSS telah memenuhi beberapa unsur, terutama infrastruktur ramah lingkungan (green infrastructure) dan berkelanjutan (sustainable) baik dari segi material pembangunan hingga konsep pengembangan. “Jelas, kita materialnya enviromental friendly. Di kawasan itu 50% ruang terbuka hijau, pro lingkungan,” paparnya