“Penundaan ini merupakan langkah yang tidak terhindarkan dan harus ditempuh oleh perseroan, di tengah fokus perbaikan kinerja usaha yang terus dioptimalkan guna menjadikan perseroan sebagai entitas bisnis yang sehat, berdaya saing dan adaptif dalam menjawab tantangan bisnis ke depan,” jelasnya.
Dia mengungkapkan, GIAA tetap bekerja keras dalam upaya memastikan dukungan yang memadai atas kegiatan operasional penerbangan yang saat ini berjalan dan melakukan pengelolaan keuangan dengan penuh kehati-hatian, mengingat perseroan sedang memastikan kelancaran perjalanan udara di tengah kondisi yang masih menantang.
Mempertimbangkan kondisi tersebut, Irfan mengaku bahwa GIAA memutuskan untuk melakukan penundaan kupon sukuk yang sudah jatuh tempo pada 3 Juni 2021.
Dia berharap, Garuda bisa terus menyediakan layanan penerbangan yang aman, andal dan berkualitas.
Penunjukan Guggenheim Securities sebagai konsultan keuangan GIAA diharapakan bisa mendukung perseroan yang sedang mengevaluasi sejumlah alternatif strategis dan mampu bekerja sama dengan konsultan-konsultan GIAA yang sudah ada, yakni PT Mandiri Sekuritas, Cleary Gottlieb Steen & Hamilton LLP dan Assegaf Hamzah & Partners.
Komentari tentang post ini