Sementara dari BAKTI Komdigi hadir, antara lain: Kepala BPPTIK Komdigi Cikarang, Hamdani Pratama, SH., M.IKom, lalu Direktur Layanan Teknologi Informasi Masyarakat dan Pemerintah Dr.Yulis Widyo Marfiah., ST.,MT, Kadiv Layanan TI Pemerintah â Suharyoto.
“Saya mengapresiasi BAKTI Komdigi dan seluruh peserta yang hadir hari ini. Kita ingin mengubah paradigma lama bahwa disabilitas dan keluarga miskin itu bergantung pada bantuan. DNIKS berdiri untuk mendorong kemandirian, hidup bermartabat dan kesempatan yang setara,” ujar Effendi Choirie lagi.
Lebih jauh Gus Choi-sapaan akrabnya menjelaskan DNIKS—yang berdiri sejak 1967 menjadi tulang punggung ekosistem kesejahteraan sosial dan melihat dengan sangat jelas bahwa masih ada lebih dari 22 juta penyandang disabilitas yang belum mendapat perhatian.
“Kita berharap BAKTI Komdigi lebih perhatian lagi dan terus bekerjasama sama dengan DNIKS menggelar banyak pelatihan TIK di semua daerah,” tuturnya.
DNIKS mendorong pemerintah untuk mempercepat kebijakan afirmatif, memperkuat anggaran pemberdayaan, menegakkan kuota kerja disabilitas, serta melibatkan dunia usaha dan filantropi secara lebih serius.
“Pemerintahan Prabowo Subianto sudah berjalan on the track dalam pemberantasan kemiskinan. Karena itu kita perlu kita dukung program ASTA CITA,” terangnya.














