SKOTLANDIA-Pola pembiayaan hijau (green finance) yang tepat mampu dimanfatkan sebagai jalan menuju peningkatkan pangsa Energi Baru dan Terbarukan (EBT) yang signifikan, efisiensi energi, dan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.
“Tanpa green finance yang memadai, kami tidak dapat mengubah rencana kami menjadi aksi nyata dalam mencapai ambisi Nationally Determined Contibution (NDC),” ungkap Menteri ESDM Arifin Tasrif pada salah satu event COP26 di Glasgow, Skotlandia, Selasa (2/11) waktu setempat.
Arifin pun mengapresiasi langkah Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) sebagai mitra kerja sama dalam mendukung percepatan proyek infrastruktur rendah karbon di Indonesia maupun kawasan Asia Tenggara (ASEAN) melalui Mekanisme Transisi Energi atau Energy Trantition Mechanism (ETM).
“Kami menghargai ADB yang telah mengusulkan ETM untuk mempercepat pengurangan emisi di Indonesia serta negara anggota ASEAN lainnya. Kami sudah diskusikan, ETM ini cocok untuk mempercepat dekarbonisasi di Indonesia, khususnya untuk pensiun dini pembangkit batubara,” kata Arifin.
Komentari tentang post ini