Pencetusan pembangunan tambak udang terintegrasi dengan 3 sistem ini direalisasikan setelah Foss Group melakukan studi perbandingan ke perbagai negara yang telah berhasil melakukan pembangunan tambak udang seperti China,india, Thailand, dan Vietnam.
Hasil dari studi banding itu menunjukkan bahwa Indonesia memiliki prospek cerah untuk tambak udang ini.
“Pengelolaan kawasan tambak terintegrasi ini benar – benar memperhatikan segala dampak akibat pengelolaan udang vaname termasuk berkenaan kebutuhan air laut. Pemenuhan kebutuhan air laut akan dilakukan dengan cara melakukan penormalan Kanalasisa dan Pengendapan yg terurai sebesar 35 ha, dan pembuangan IPAL sebesar 30 ha. Dalam Ipal tersebut akan dibudidayakan ikan Bandeng dan Nila, yang hasilnya akan diberikan kepada masyarakat,” tegas Afo.