JAKARTA – BUMN Holding Industri Pertambangan Mining Industry Indonesia (MIND ID) berkomitmen mendorong penerapan ekonomi sirkular dalam menjalankan model bisnis pertambangan berkelanjutan.
Praktik ekonomi sirkular menjadi bagian dari upaya penerapan good mining practice dan tolok ukur suksesnya penerapan model bisnis berkelanjutan.
Sekretaris Perusahaan MIND ID Heri Yusuf menyampaikan lewat penerapan ekonomi sirkular yang konsisten dilakukan Grup MIND ID mendorong efisiensi sumber daya.
“Kami tidak hanya memandang ekonomi sirkular dalam upaya daur ulang sampah, tapi menerapkan konsep tersebut dalam segala lini perusahaan,” ungkanya.
Adapun, ekonomi sirkular menjadi landasan utama dalam menjalankan proses penambangan, dengan mengedepankan prinsip recycle, reduce, and reuse (3R).
Grup MIND ID sukses meminimalisir sisa hasil tambang, menggunakannya kembali, dan pada akhirnya menghilangkan limbah yang dihasilkan dari proses pertambangan.
Beberapa inisiatif yang dilakukan anggota Grup MIND ID, di antaranya PT Aneka Tambang Tbk (Antam), telah mampu memanfaatkan tailing atau bahan tertinggal setelah pemisahan fraksi bernilai bijih besi, sebanyak 61 persen menjadi material lantai bawah tanah area kerja.
Tailing yang dihasilkan oleh Unit Usaha Tambang emas Pongkor, sekitar 235.000 wmt/tahun, berhasil diolah menjadi berbagai produk konstruksi seperti paving block, balok kerucut, batako, genteng, beton pracetak, dan lainnya.
Selain itu, melalui Unit Usaha Feronikel Kolaka, Antam juga memanfaatkan sisa peleburan bijih nikel berupa slag atau terak untuk berbagai bahan konstruksi seperti beton pracetak.
Proses peleburan yang dilakukan Antam menghasilkan slag sebesar 1.205.078,4 ton/tahun, yang kini digunakan untuk keperluan konstruksi di berbagai lokasi Antam, seperti sarana dan prasarana di lokasi Antam Sulawesi Utara.
Sementara itu, PT Freeport Indonesia (PTFI) juga terlibat aktif dalam praktik ekonomi sirkular dengan mengubah tailing menjadi bahan campuran beton. PTFI bekerja sama dengan LAPI ITB untuk menjalankan praktik ekonomi sirkular dalam pembuatan bahan konstruksi berbahan dasar tailing.
Hingga Desember 2020, tailing yang dimanfaatkan untuk bahan baku beton siap pakai mencapai 14.798 ton, serta penggunaan tailing untuk konstruksi tambang bawah tanah Big Gossan mencapai 1.386.791 ton.
Dalam proses daur ulang sampah, Anggota Grup MIND ID ini menggunakan berbagai metode seperti pemanfaatan kembali sampah plastik, residu aluminium, dan sampah organik menjadi kompos.
Daur ulang sampah plastik air minum dalam kemasan (AMDK) menjadi salah satu fokus utama, di mana plastik PET dan HDPE dipanaskan dan dicetak menjadi eco paving block dengan daya tahan tekanan mencapai 7 ton.
PTBA juga menerapkan sistem ekonomi sirkular dalam rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) dan reklamasi lahan bekas tambang.
Komentari tentang post ini