JAKARTA-Manajemen PT Gudang Garam Tbk (GGRM) berhasil memperbaiki profitabilitas di tengah persaingan pasar yang ketat dan daya beli konsumen yang stagnan.
Demikian dikemukakan manajemen GGRM dalam keterangan resmi paparan publik (melalui webinar), Kamis (30/11).
Menajemen GGRM mengemukakan, Perseroan berhasil membukukan kenaikan laba bersih selama sembilan bulan pertama 2023 dibandingkan periode yang sama 2022.
Perseroan mencatat laba bersih sebesar Rp4,45 triliun per September 2023, melejit 197,6%, dari Rp1,5 triliun per September 2022.
Adapun pendapatan penjualan tercatat Rp81,75 triliun, turun 13% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp93,92 triliun.
Kendati demikian, GGRM berhasil memangkas biaya pokok penjualan sebesar 18,4% menjadi Rp70,33 triliun dari Rp86,23 triliun.
Laba kotor tercatat naik 48,5% menjadi Rp11,42 triliu, dari Rp7,69 triliun.
“Laba bersih melesat 197,6% menjadi Rp4,45 triliun dari capaian sembilan bulan tahun lalu sebesar Rp1,5 triliun,” tulis manajemen GGRM.
Pencapaian tersebut diraih di tengah persaingan pasar yang ketat dan turunnya volume penjualan industri rokok sebesar 8,7% (berdasarkan riset pasar Nielsen), yang disebabkan naiknya harga jual rokok sementara daya beli konsumen masih tertekan.
Selain itu, konsumen cenderung beralih ke produk yang lebih murah, khususnya kategori sigaret kretek tangan (SKT) dan produk rokok produsen kecil, yang cukainya jauh lebih rendah.
“GGRM menyediakan produk berkualitas tinggi yang beragam untuk memenuhi permintaan pasar, dan mempunyai pangsa pasar yang besar di kategori sigaret kretek mesin (SKM), yang juga merupakan segmen terbesar di industri rokok Indonesia,” tulis manajemen GGRM.
Komentari tentang post ini