PASURUAN–Wakil Gubernur Jawa Timur Drs. H. Saifullah Yusuf meminta doa dan restu dari para ulama, tokoh masyarakat dan kiai agar dalam menjalankan pemerintahannya bersama Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo untuk periode kedua kalinya bisa terus amanah, istiqomah dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Saya mohon didoakan dengan Pak Gubernur untuk terus istiqomah dalam menjalankan tugas pemerintahan menyejahterakan masyarakat Jatim,” ujarnya pada saat menghadiri haul KH. Kasminudin, pengajian dan istigozah akbar di Pondok Pesantren Dharus Salam Al-Ghozali, Kab. Pasuruan, Jumat (28/3).
Ia mengatakan, menjadi pejabat negara saat ini memiliki tugas dan tanggung jawab yang tidak mudah, khususnya Jatim yang memiliki jumlah penduduk sekitar 38 juta jiwa.
Untuk itu doa dari kiai sangat dibutuhkan agar terhindar dari sifat-sifat negatif dalam memimpin Jatim sehingga selamat dan sukses memimpin pemerintahan hingga akhir periode.
“Saya merasa bersyukur dan bangga karena istigozah seperti ini selain mendoakan ummat, juga mendoakan para pemimpin Indonesia, Jatim dan Pasuruan,” ungkapnya.
Gus Ipul menjelaskan banyak kemajuan yang telah diraih oleh Jatim.
Diantaranya situasi masyarakat yang kondusif, aman dan nyaman, meningkatnya kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi yang pesat karena peran serta dari kiai.
“Semoga dalam memimpin Jatim di periode kedua selama lima tahun ke depan, saya dengan Pak Gubernur terus mendapatkan tuntunan dari kiai dan ulama sehingga selamat dalam menjalankan tugas-tugasnya menyejahterakan masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, dihadapan jemaah dan santri yang hadir, khususnya memperingati wafatnya mbah KH. Kasminudin, Gus Ipul menegaskan bahwa sosok mbah Kasminudin ini dikenal sebagai seorang pemimpin yang memiliki sikap keteladanan berjiwa besar.
Ia menilai, menilai sosok Kiai Kasminudin sebagai seorang yang istiqomah, konsisten dan bersikap sabar baik dalam berperilaku dan bertutur kata.
“Jika terdapat orang yang pada saat hidupnya sering melakukan kebaikan niscaya ketika ia meninggal akan dicari orang karena mengenang amal dan perbuatanya semasa hidup. Sebaliknya, jika terdapat orang berbuat jelek dan jahat semasa hidupnya meskipun ia berinteraksi di lingkungan masyarakat semasa hidupnya sama halnya dengan dianggap tidak ada,” imbuhnya.
Komentari tentang post ini