JAKARTA-Intelektual muda Nahdlatul Ulama (NU) Zuhairi Misrawi mengeritik keras sikap kelompok pendukung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang menggunakan isu agama dalam Pilkada DKI Jakarta 2017, termasuk rencana gerakan tamasya Al-Maidah saat pencoblosan pada 19 April 2017. Pasalnya, mobilisasi massa dari luar Jakarta justru berpotensi menimbulkan kegaduhan baru yang bisa menyebabkan kondisi politik Jakarta tidak kondusif. “Saya kira ini sebuah kemunduran bagi Islam yang Rahmatan lil’alamin di Jakarta dan Indonesia. Tamasya Al Maidah ini sangat memalukan sekali. Karena ayat Alquran yang sangat suci digunakan secara politis untuk kepentingan kelompok jangka pendek,” ujar Zuhairi di Jakarta, Minggu (26/3).
Seperti diketahui, gerakan Tamasya Al Maidah merupakan bagian dari Aksi Bela Islam dengan mengajak warga di luar DKI agar ikut menjaga TPS-TPS saat Pilkada DKI putaran kedua pada 19 April nanti.
Menurut Zuhairi, pemanfaatan ayat suci Alquran untuk kepentingn politik menyesatkan. Karena itu, dia meminta kepada seluruh umat Islam di Indonesia untuk menggunakan rasionalitas dan hati nurani agar tidak membawa agama ke ranah politik. Hal ini penting agar Islam tetap menjadi agama yang menjadi rahmat bagi alam semesta. “Warga DKI Jakarta harus memilih pemimpin yang bisa menjamin tegaknya kebhinekaan kita. Dan harus hati-hati. Jika kita tidak hati-hati memilih maka taruhannya sangat besar bagi republik ini,” tuturnya.