Antonius menambahkan bahwa, dampak transaksi tersebut terhadap kondisi keuangan adalah nilai aset lancar Perseroan akan turun 21,08%. Meski demikian, lanjutnya, nilai aset tidak lancar Perseroan naik sebesar 28,84%.
Sekedar informasi, HATM membukukan pendapatan bersih sebesar Rp562,99 miliar pada Januari-September 2024, tumbuh 43,87% dari Rp391,32 miliar pada Januari-September 2023.
Meski pendapatan tumbuh, laba bersih emiten transportasi laut beraset Rp1,24 triliun per September 2024 itu turun 4,97% jadi Rp126,11 miliar pada Januari-September 2024 jika dibandingkan Rp132,72 miliar.
Penurunan laba bersih HATM ini, antara lain disebabkan oleh kenaikan beban usaha jadi Rp32,72 miliar, beban keuanganke Rp7,3 miliar, serta rugi selisih kurs mata uang asing sebesar Rp5,19 miliar per September 2024.
Komentari tentang post ini