Di era pandemi tahun 2020 lalu, semua anak ‘dipaksa’ untuk melek teknologi karena sekolah dilakukan secara daring.
Masih menurut data BPS, sebanyak 33,04% anak usia 5 tahun ke atas mengakses internet untuk mengerjakan tugas sekolah. Lalu 16,25% untuk keperluan pembelian barang/jasa dan 13,13% untuk mendapat informasi barang/jasa.
“Sekarang sekolah saja sudah banyak yang menggunakan daring. Sehingga mereka dapat mengakses informasi secara mudah,” sebut Puan.
Terlepas dari itu, ibu dua anak tersebut tetap meminta orangtua dan pihak sekolah memberikan batasan akses penggunaan internet kepada anak.
Puan mengingatkan, penggunaan teknologi secara berlebihan cenderung memiliki berbagai masalah untuk anak seperti kesehatan mental, kekurangan fokus, kurangnya kreativitas alami, keterlambatan dalam belajar bahasa, dan beberapa masalah sosial lainnya.
“Hal-hal negatif seperti itu yang perlu diantisipasi. Jangan sampai anak-anak terpapar teknologi yang negatif. Maka agar anak cerdas dan berprestasi, pastikan mereka berinternet secara sehat. Dan itu menjadi tugas kita bersama,” ucapnya.
Komentari tentang post ini