JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melibatkan 2.600 lembaga keuangan bank dan non bank yang ada di Indonesia dalam menyusun “Cetak Biru Strategi Nasional Keuangan Indonesia”.
Program ini dibuat agar masyarakat Indonesia “melek” akan industri jasa keuangan yang aman serta mendorong lembaga jasa keuangan untuk mengembangankan produk dan jasa keuangan yang dibutuhkan masyarakat.
“Terdapat 2.600 lembaga keuangan tentunya ada 2.600 program strategi keuangan yang menjangkau lapisan masyarakat,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D. Hadad, saat acara Peluncuran Cetak Biru Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia, di JCC Senayan Jakarta, Selasa, (19/11).
Menurutnya, survei nasional literasi keuangan dilakukan pada semester satu tahun ini di 20 provinsi dengan melibatkan jumlah responden sebanyak 8.000 orang, dimana pemilihan responden dilakukan dengan metode stratified random sampling.
Namun, dalam survei yang dilakukan masyarakat Indonesia dinilai memiliki daya edukasi rendah soal industri keuangan.