Oleh: Anthony Budiawan
Prabowo dikhianati, kemudian digembosi.
Pasangan capres dan cawapres Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto kalah pada pilpres 2009.
Sejak itu keduanya menjadi oposisi pemerintahan SBY, hasilnya cukup menakjubkan.
Sebagai oposisi, kekuatan politik Megawati dan Prabowo terus menguat.
Hasilnya, perolehan suara PDI Perjuangan dan Gerindra melonjak pada pileg 2014, masing-masing mendapat 18,68% (dari 14,03%) dan 11,81% (dari 4,46%).
Kemudian keduanya pisah pada pilpres 2014.
Prabowo maju sebagai capres, berpasangan dengan Hatta Rajasa.
Ada yang berpendapat Prabowo harusnya menang pada pilpres 2014, tapi dikhianati.
Mungkin maksudnya dicurangi.
Hal seperti ini pernah dikeluhkan oleh Megawati dan Prabowo, juga JK-Wiranto pada pilpres 2009.
Bisa saja keluhan kecurangan ini benar.
Kemudian, ada juga yang klaim Prabowo harusnya juga menang di pilpres 2019, tapi juga dikhianati.
Artinya, Gerindra dan Prabowo sudah menjadi kekuatan politik yang riil, ancaman bagi partai politik manapun.
Komentari tentang post ini