JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa (16/4) diperkirakan bergerak melemah karena minimnya sentimen positif di pasar uang serta rilis data mengejutkan dari Cina.
Menurut analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, secara tecknikal laju IHSG telah gagal gagal breakout upper bollinger bands dan membawa pergerakan harga saham kembali uji level psikologis di posisi Moving Average 50 hari (MA50) dan bullish trend line di kisaran 5.980-6.000.
“Indikator Stochastic dan RSI memberikan pergerakan momentum bearish yang terkonsolidasi pada area middle oscillator. Sehingga secara teknikal, IHSG berpotensi kembali tertekan menguji MA50 dan bullish trendline, dengan support-resistance 5980-6052,” katanya di Jakarta, Rabu (14/7).
Dengan demikian, jelas Lanjar, pergerakan IHSG yang akan kembali tertekan di perdagangan hari ini semestinya bisa direspons oleh para investor dengan mengoleksi saham AKRA, BBRI, JPFA, JSMR, KLBF, LSIP, MEDC, SMRA dan UNVR.
Perkiraan yang sama disampaikan oleh analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya yang menyebutkan bahwa laju IHSG berpotensi tertahan dalam pola pergerakan yang tertekan.