JAKARTA-Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dinilai memberikan kontribusi yang cukup besar sebagai penghasil devisa ekspor. Karena itu, industri perlu mendapat dukungan. “Nilai ekspor dalam kurun waktu lima tahun terakhir mencapai US$ 4,5 miliar. Sementara itu, pada 2013 nilai ekspor industri garmen mencapai US$ 7,30 miliar atau 60% dari total ekspor TPT nasional,” kata Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur (BIM), Harjanto kepada wartawan, Selasa, (03/06/2014).
Tak hanya itu, kata Harjanto, industri TPT juga mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar dalam pemenuhan kebutuhan SDM dalam negeri. “Industri TPT menjadi industri penyedia lapangan kerja yang cukup besar di Indonesia. Tenaga kerja yang terserap oleh industri ini, pada tahun 2013 sebanyak 1,55 juta orang di sektor TPT dan sekitar 570 ribu orang di sektor pakaian jadi (garmen),” ujarnya.
Namun saat ini dengan adanya globalisasi perdagangan dunia, lanjut Harjanto, dampak yang sangat dirasakan bagi kalangan industrii TPT menjadi tantangan tersendiri pada kemampuan daya saing industri nasional pada pasar global.
“Adanya perjanjian kerjasama perdagangan membuat persaingan dagang menjadi ketat. Hal ini menjadi tantangan yang menuntut kemampuan untuk melakukan efisiensi dan memberi nilai positif berupa akses pasar, teknologi, investasi, dan peningkatan sumber daya manusia,” tuturnya