JAKARTA–PT Harta Djaya Karya Tbk (MEJA) calon emiten yang bergerak di bidang Konsultansi Desain, Pelaksana Konstruksi Interior, Pabrikasi Furnitur berencana mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme penawaran umum perdana atau intial public offering (IPO) pada 31 Januari – 5 Februari 2024.
Dalam aksi korporasi ini, MEJA melepas sebanyak 480.000.000 saham kepada publik.
Adapun jumlah saham yang ditawarkan tersebut mencapai 25,3% dari modal disetor MEJA setelah IPO saham.
Demikian prospektus MEJA, dikutip Senin (22/1/2024).
Dalam penawaran awal yang dimulai pada 18 – 24 Januari 2024, manajemen MEJA memasang harga IPO antara Rp100-Rp103 per unit.
Dari aksi korporasi ini, Perusahaan yang berada di sektor consumer cyclicals tersebut akan memperoleh tambahan modal berkisar Rp48 miliar hingga Rp49,44 miliar.
Perseroan juga secara bersamaan menerbitkan sebanyak 480 juta waran seri I dengan harga pelaksanaan Rp115 -Rp125 per unit.
Jika pemegang waran seri I melaksanakan haknya, MEJA nantinya akan mendapatkan tambahan modal maksimal sebesar Rp60 miliar.
Menurut manajemen MEJA, dana hasil dari IPO saham ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sekitar 24% atau Rp10,906 miliar akan digunakan untuk pembelian aset tetap berupa peralatan kerja kantor peralatan kerja proyek dan kendaraan.
Selanjutnya, sebesar 4% akan dipakai untuk sewa bangunan dan kendaraan serta pengembangan sistem informasi dan jaringan.
Adapun sisanya 72% atau sekitar Rp32,717 miliar diaokasikan sebagai modal kerja Perseroan.
Itu antara lain namun tidak terbatas untuk pembelian persediaan bahan baku, biaya kontraktor, desain interior dan pengadaan furnitur.
Sedangkan dana yang diperoleh Perseroan dari pelaksanaan Waran Seri I, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja MEJA.
Itu antara lain namun tidak terbatas seperti; pembelian bahan baku, bahan penunjang, biaya produksi dan operasional lainnya.
Komentari tentang post ini