Oleh: Saiful Huda Ems
Semula saya menyangka kasus suap yang melibatkan Harun Masiku (HM) dan seorang oknum pegawai Komisi Pemilihan Umum (KPU) ini besar sekali yang menyebabkan negara dirugikan sampai triliunan rupiah.
Namun ternyata hanya suap suap biasa dan sama sekali tidak ada kerugian negara. Memang, sungguh ironis.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadikan HM sebagai buron koruptor selama bertahun-tahun yang sampai hari ini belum juga ditemukan keberadaannya.
Yang mencuat justru nama Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Nama Hasto selalu diseret-seret ke dalam pusaran kasus suap HM ini.
Hasto Kristiyanto yang terkenal sebagai politisi idealis dan berintegritas itu memang dari dulu sangat susah sekali dicari-cari kesalahannya.
Bayangkan saja, jadi anggota DPR RI dan menteri saja tidak mau.
Dia lebih memilih membangun Partai.
Maka ketika Hasto semakin hari semakin kritis dan progresif revolusioner mengungkap kecurangan-kecurangan Pemilu 2024, melawan habis-habisan praktik nepotisme politik Presiden Jokowi, dan menggugat penghancuran lembaga-lembaga negara yang dilakukan oleh Presiden Jokowi dan kroni-kroninya, kasus suap recehan Harun Masiku yang hanya bernilai 400 juta rupiah dan sudah terkubur bertahun-tahun dihidupkan lagi.
Komentari tentang post ini