Meski demikian, Faisal juga tetap menekankan pentingnya untuk menjaga daya beli kedua kalangan, khususnya kalangan bawah.
“Sebetulnya ekonomi itu digerakkan oleh kalangan menengah-atas yang tidak terlalu banyak terpengaruh oleh inflasi, namun inflasi yang lebih tinggi itu mengena pada daya beli terutama pada kalangan bawah. Ini yang perlu dilihat,” tandasnya.
Faisal mengungkapkan pentingnya konsumsi rumah tangga dengan menjaga daya beli masyarakat.
Hal itu untuk menepis kekhawatiran pertumbuhan ekonomi lebih tinggi disertai kesenjangan lebih lebar antara kalangan menengah-atas dan kalangan bawah.
Kalangan masyarakat bawah tidak mendapat multiplier effect (efek ganda) yang cukup dari pertumbuhan ekonomi, mereka bahkan justru mendapat tekanan baru karena adanya kenaikan biaya hidup sebab inflasi.
“Jadi yang perlu dilakukan pemerintah adalah memastikan kalangan menengah ke bawah, kebijakan-kebijakan insentif yang diberikan itu jangan sampai kontra-produktif terhadap menjaga daya beli kalangan menengah ke bawahnya,” tegasnya.
Selain program bantuan sosial (Bansos) dalam menjaga daya beli, pemerintah juga perlu untuk menciptakan lapangan kerja yang cocok dengan kapasitas dan kemampuan kalangan menengah ke bawah.
Di sisi lain, pemerintah juga perlu untuk mengamankan sisi produksi dengan memberikan insentif untuk UMKM. ***
Komentari tentang post ini