DENPASAR-Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menjawab pertanyaan awak media mengenai banyaknya lembaga survei yang menyebutkan paslon Prabowo Subianto -Gibran Rakabuming Raka unggul.
“Itu survei dipakai sebagai bandwagon effect, survei sebagai alat pemenangan. Kalau mau survei diintervensi dulu. Kalau keputusan MK saja bisa diintervensi istana, masak survey tidak. Caranya mudah. Di lokasi dimana sample akan diambil, lalu dibagi sembako dan beras, kan, itu sudah ada beras bergambar Pak Prabowo dan Mas Gibran,” kata Hasto sambil tertawa ketika menjawab wartawan usai Rapat Konsolidasi PDIP di Provinsi Bali, Rabu (22/11).
Meski demikian, Hasto meyakini daerah yang sudah dibagikan beras tidak akan membuat suara rakyat bungkam.
Sebab, rakyat akan melihat kepemimpinan itu dari Ganjar-Mahfud.
“Pak Ganjar, gubernur tercepat yang mengentaskan kemiskinan. Pak Ganjar bisa tidur di rumah-rumah rakyat untuk menyerap aspirasi dan apa yang dikehendaki oleh rakyat itu. Pak Ganjar itu menyelesaikan masalah dengan cepat. Pak Ganjar ini bisa gaspol. Mana yang lain gak punya energi. Jadi, perpaduan Pak Ganjar dan Mahfud adalah perpaduan energi untuk keunggulan Indonesia,” kata Hasto.
Hasto menyampaikan dalam demokrasi pentingnya karakter kepemimpinan.
Dia meyakini Ganjar-Mahfud akan membawa Indonesia lebih unggul.
Ditegaskannya, paslon Ganjar Pranowo-Mahfud MD merupakan kesatupaduan yang bisa membawa energi bagi keunggulan Indonesia.
“Syarat untuk lebih unggul, jangan sampai nepotisme, kolusi, korupsi, come back (kembali, red). Maka ini yang jadi spirit kita semuanya untuk kita kawal. Sehingga Pak Ganjar-Mahfud itu bukan untuk PDI Perjuangan apalagi untuk keluarga. Ini untuk bangsa Indonesia,” tegas Hasto.
Komentari tentang post ini