“Saya mengucapkan terima kasih kepada Bung Amien Kamil kita berikan tepuk tangan yang meriah, Mbak Ning tadi sampai berteriak puisinya betul-betul mengetarkan jiwa raga kita, betul-betul mendorong geraham kita untuk gemeretap, ketika kekuasaan itu mencoba dibangun kembali dengan cara-cara yang otoriter populis, betul?,” kata Hasto dijawab kompak ‘betul’ oleh massa yang hadir.
Kemudian ia mengapresiasi juga penampilan putra Widji Tukul yakni Fajar Merah yang membawakan lagu perjuangan.
“Kepada Bung Fajar Merah, Bung Fajar Merah ini lahir 3 tahun sebelum Kudatuli. ini juga menunjukkan visi dari Bung Widji Thukul sebelum menerima perlakuan yang begitu kejam dari kekuasaan, Widji Thukul telah punya visi bahwa Fajar Merah dan terbukti merah semakin membara merah berada di hatinya rakyat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Hasto mengatakan, jika peringatan 28 tahun Kudatuli juga membakar semangat PDIP dalam menghadapi Pilkada 2024 yang akan datang.
“Bapak Ibu dan saudara-saudara sekalian peristiwa Kudatuli ini justru menggelorakan semangat kita di dalam menghadapi agenda partai yang akan datang untuk melaksanakan Pilkada serentak,” pungkasnya.
Hadir dalam acara ini Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri secara daring. Hadi di lokasi adalah Wasekjen PDIP Yoseph Aryo Adhie dan Sadarestuwati, Wakil Bendahara PDIP Yuke Yurike; serta jajaran Ketua DPP PDIP seperti Ganjar Pranowo, Yasonna Laoly, Ribka Tjiptaning, Eriko Sotarduga, Djarot Saiful Hidayat dan Wiryanti Sukamdani.