JAKARTA-Ketua Setara Institute, Hendardi mengatakan selain ditunggangi aktor politik, aksi anarkis massa 411 lalu sangat rentan menjadi medium recovery kaum ‘jihadis’ yang sejak perdamaian di Poso dan Ambon kehilangan arena recovery dan radikalisasi, baik untuk merekrut kader-kader baru maupun untuk menghimpun dukungan publik.
Indikasi keterlibatan kelompok jihadis dalam aksi 411 lalu juga terdeteksi dengan keterlibatan tokoh kunci Bachtiar Nasir (pendakwah Wahabi), Abu Jibril (MMI) dan M. Zaitun (Wahdah Islamiyah) ormas yang disponsori Wahabi dan gemar mengkafirkan kelompok lain.
“Tiga tokoh kunci tersebut secara ideologis membenarkan segala cara untuk mencapai tujuannya,” terang Hendardi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (8/11).
Sejak 2010 jelasnya, kelompok jihadis beralih menggunakan isu penodaan agama, penyesatan, anti kristenisasi, dan solidaritas atas segala peristiwa di Timur Tengah, sebagai medium kampanyenya.
Bahkan peristiwa di Cikeusik 6 Februari 2011 dan di Temanggung 9 Februari 2011, adalah dua peristiwa yang secara nyata ditunggani oleh kelompok jihadis.