JAKARTA – Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensa)menyoroti sejumlah pernyataan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang dilontarkan dalam beberapa kesempatan terakhir.
Menurut Hensa, setidaknya ada dua kritik tajam yang disampaikan Jokowi terkait kondisi politik Indonesia saat ini.
Salah satu kritik utama Jokowi, menurutnya, tertuju pada sistem kepartaian di Indonesia, sebagaimana yang ia sampaikan dalam wawancaranya di acara Mata Najwa beberapa waktu lalu.
Jokowi, kata Hensa, secara implisit mempertanyakan sistem kepartaian tersebut melalui wacana “partai perseorangan” hingga “Partai Super Terbuka”.
“Pernyataan Jokowi soal partai perseorangan dan Partai Super Terbuka bukan sekadar wacana membentuk partai baru. Jika hanya mengejar kekuasaan, buat apa ia mendirikan partai setelah tak lagi bisa maju sebagai presiden? Ini jelas kritik terhadap sistem kepartaian yang ada,” ujar Hensa kepada wartawan.
Hensa menjelaskan, konsep partai perseorangan merujuk pada partai yang dibentuk individu tanpa proses verifikasi ketat seperti saat ini, sedangkan Partai Super Terbuka menekankan kebebasan anggota dalam pengambilan keputusan.