JAKARTA-Pemerintah terus berupaya mendorong para pelaku usaha khususnya yang tergabung di dalam Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia agar dapat bersinergi dengan pemerintah dan stakeholder lainnya untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing industri nasional.
Menteri Perindustrian Mohamad S Hidayat mengatakan perkembangan industri nasional yang menjadi salah satu penopang utama perekonomian nasional. Pertumbuhan industri pengolahan non-migas secara kumulatif pada tahun 2012 mencapai 6,40% dan pada semester I 2013 tumbuh sebesar 6,58%. Pertumbuhan ini lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi (PDB) pada periode yang sama sebesar 5,92%.Cabang-cabang industri yang mengalami pertumbuhan tertinggi antara lain: Industri logam dasar besi dan baja sebesar 12,98%, Industri Alat Angkut, Mesin dan Peralatan sebesar 9,40%, Industri Barang Kayu dan Hasil Hutan Lainnya sebesar 8,45%, serta Industri Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet sebesar 8,03%.
Pertumbuhan industri pengolahan non-migas tersebut ditopang oleh masih cukup tingginya investasi di sektor industri. Nilai investasi PMDN sektor industri pada Januari-September 2013 sebesar Rp 38,29 triliun atau meningkat sebesar 0,47%, sedangkan nilai investasi PMA sektor industri mencapai US$ 12,43 milyar atau meningkat sebesar 44,62% dibandingkan periode yang sama tahun 2012.Sementara itu, nilai ekspor produk industri pada periode Januari-Agustus 2013 adalah sebesar USD 73,94 milyar atau memberikan kontribusi 61,97% dari total ekspor nasional. “Pemerintah terus berupaya mendorong peningkatan ekspor melalui berbagai kebijakan dan insentif terutama di tengah masih lemahnya perekonomian dunia,” tegas Menperin.
Komentari tentang post ini