JAKARTA-Kebijakan hilirisasi tambang yang dilakukan Indonesia, salahnya satunya Nikel membuat banyak negara Eropa kelimpungan.
Pasalnya, Eropa terganggu kepentingannya karena bersiap menghadapi era kendaraan listrik mulai 2027.
Padahal, kebijakan hilirisasi Nikel sangat penting untuk membangun ekosistem kendaraan berbasis listrik.
Sehingga mempercepat produksi batere lithium di tanah air.
“Nikel menjadi komponen penting dalam produksi baterai kendaraan listrik dan sekaligus pendorong perubahan dalam pemanfaatan energi. Intinya hilirisasi tambang ini perlu didukung,” kata Pemerhati Energi Terbarukan, Dr.Dewanto Indra Khrisnadi kepada wartawan di Jakarta, Selasa (6/12/2022).
Lebih jauh Dosen Fakultas Teknik Universitas Pancasila menjelaskan bahwa kesepakatan dalam G20 beberapa waktu lalu mendorong perceparan transisi energi, dengan kendaraan listrik.
Karena itulah, hilirisasi nikel dan sumber daya alam lain di dalam negeri, mampu meningkatkan nilai investasi.
Hal itu juga bisa menciptakan lapangan kerja di dalam negeri.