JAKARTA-Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) meminta pemerintah membuat teroboson mendorong ekspor dan mengurangi impor secara bertahap sehingga Indonesia tidak terperangkap dalam ketimpangan pembayaran yang pada gilirannya memicu penurunan nilai mata uang secara permanen. Sebab dikhawatirkan, penurunan nilai mata uang ini mendorong terciptanya hutang luar negeri baru.
Ketua Forum Dialog HIPMI, Anggawira mengatakan, kopi Indonesia merupakan salah satu yang terbaik di dunia dan juga memilki varian yang begitu beragam. Bahkan, kopi Indonesia sebagai salah satu di antara 10 komoditas unggulan penyumbang devisa negara. “Kopi telah menjadi simbol yang melekat bagi Indonesia yang merupakan produsen kopi terbesar di dunia setelah Brazil dan Vietnam,” jelas Anggawira kepada redaksi www.beritamoneter.com di Jakarta, Kamis (12/9).
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat hingga Juli 2013 defisit neraca perdagangan mencapai US$ 2,31 miliar. Dengan demikian, secara kumulatif dari Januari hingga Juli neraca perdagangan defisit US$ 5,65 miliar. “Defisit ini terbesar sepanjang sejarah,” kata dia.
Komentari tentang post ini