JAKARTA-The Hongkong and Shanghai Banking Corporation (HSBC) Indonesia berkolaborasi dengan Putera Samperna Foundation (PSF) meluncurkan Program Pendidikan Perbankan dan Keuangan guna meningkatkan literasi dan inklusi keuangan bagi masyarakat Indonesia.
Hal ini sejalan dengan program Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mengembangkan berbagai kebijakan untuk meningkatkan tabungan dan investasi masyarakat Indonesia serta akses masyarakat terhadap jasa keuangan yang dinilai masih rendah saat ini.
Tak ayal, OJK pada tahun ini menargetkan peningkatan sebesar dua persen (2%) untuk indeks literasi keuangan.
Di samping itu, penguatan sektor perbankan senantiasa membutuhkan profesional berkualitas untuk mengelola bank-bank di seluruh nusantara.
Karena itu, tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia dipandang penting demi perkembangan yang berkesinambungan sangat penting.
Program ini dijalankan oleh USBI-Sampoerna University melalui Fakultas Bisnisnya, di Jakarta, Kamis (22/10).
Program ini juga bertujuan untuk menghasilkan bankir-bankir profesional yang berkaliber tinggi di Indonesia.
Peluncuran progam yang dijalankan oleh Fakultas Bisnis USBI-Sampoerna University ini ditandai dengan penandatanganan komitmen serta talkshow bertema “Financial Literacy, Essential for Our Economic Growth” yang dihadiri oleh Irwan Lubis – Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan OJK, Dr. Paristiyanti Nur Wardani, MP – Direktur Pembelajaran Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Sasmita Djauhari – Direktur Eksekutif Ikatan Bankir Indonesia (IBI), Arnold Japutra Ph.D – Vice Chairman Institute of Indonesian Public Accountability (IPA), Sumit Dutta – Country Manager & Chief Executive HSBC Indonesia, Nenny Soemawinata – Managing Director Putera Sampoerna Foundation, dan Dr. Wahdi Salasi April Yudhi – Rektor USBI-Sampoerna University.
Country Manager & Chief Executive HSBC Indonesia Sumit Dutta, mengatakan program ini merupakan bagian dari komitmen HSBC terhadap masyarakat.
HSBC memberikan kontribusi finansial bagi beragam program kemasyarakatan di seluruh dunia.
“Bagi kami, keberlanjutan kami artikan sebagai upaya membangun bisnis jangka panjang dengan senantiasa memperhatikan pertimbangan sosial, lingkungan dan ekonomi dalam pengambilan keputusan. Hal ini memungkinkan kami untuk memacu kegiatan usaha seraya berkontribusi bagi pertumbuhan serta kelestarian masyarakat,” jelasnya.
Program pendidikan perbankan dan keuangan yang dirancang HSBC dan PSF ini dalam rangka memperingati 150 tahun keberadaan HSBC di dunia.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik, mahasiswa, bankir muda, komunitas serta masyarakat umum sehingga mereka lebih melek keuangan serta mampu memanfaatkan produk layanan jasa keuangan secara efisien dan efektif.
Rektor USBI-Sampoerna University Dr. Wahdi Salasi April Yudhi menjelaskan program kolaborasi ini terdiri atas program kurikulum ajar berupa konsentrasi jurusan perbankan dengan materi ajar yang unik dan spesifik perbankan yang dapat langsung diterapkan di dunia kerja dan mampu menghasilkan profesional perbankan yang handal, Training of Trainers (TOT) di lebih dari 210 universitas di 7 wilayah di Indonesia, kegiatan pengabdian masyarakat, berbagai seminar dan lokakarya, serta outlook ekonomi yang diselenggarakan oleh USBI-Sampoerna University sebagai wadah pelaksana keberlangsungan program ini.”
Komentari tentang post ini