Selain di bidang pengembangan talenta digital dan pembangunan konektivitas, Huawei juga berencana membuat program akselerasi dan merencanakan investasi ke perusahaan rintisan di Indonesia melalui program Huawei Spark.
Sejak diluncurkan pada tahun 2020, Huawei telah memiliki 60 portofolio startup di Asia Pasifik dan berencana memberikan pendanaan US$100 juta dalam 3 tahun ke depan.
Di sela-sela acara, Huawei juga mengadakan diskusi panel yang bertajuk Transformasi Digital dalam Ekonomi Syariah yang melibatkan Muhammad Neil El Himam, M.Sc., Deputi Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia; Ir. Eddy Satriya, M.A., Deputi Usaha Mikro, Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah; Muhammad Hamudi Bin Abdul Khalid, CEO dan Co-founder Orpheus Capital; dan Muhammad Dennisa, Program Director Huawei Spark Malaysia, serta Heru Sutadi, Executive Director Indonesia ICT Institute.
Executive Director Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi, mengungkapkan bahwa kebutuhan Indonesia terhadap solusi yang mampu mempercepat terselenggaranya transformasi digital secara efisien di semua sektor adalah sangat krusial.
Komentari tentang post ini