Dengan adanya manfaat pajak penghasilan di Semester I-2024 yang senilai Rp163,99 juta, maka rugi tahun berjalan yang dicatatkan INAF menjadi Rp101,94 miliar atau menurun 15,3 persen (y-o-y).
Adapun besaran rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di Semester I-2024 juga sebesar Rp101,94 miliar atau menurun 15,3 persen dibandingkan rugi bersih di Semester I-2023 yang mencapai Rp120,35 miliar.
Akibat adanya rugi bersih di paruh pertama 2024 tersebut, maka per 30 Juni 2024 nilai defisit INAF membengkak 7,09 persen (year-to-date) menjadi Rp1,51 triliun.
Maka, tingkat defisiensi modal hingga akhir Semester I-2024 menjadi Rp906,09 miliar atau mengalami kenaikan dibandingkan dengan nilai ekuitas negatif INAF per 31 Desember 2023 yang sebesar Rp804,15 miliar.
Per 30 Juni 2024, total liabilitas INAF tercatat membengkak 10,9 persen menjadi Rp1,73 triliun dari Rp1,56 triliun pada 31 Desember 2023. Total liabilitas hingga akhir Semester I-2024 tersebut masih didominasi kewajiban jangka pendek yang mencapai Rp1,4 triliun.
Adapun total aset INAF hingga akhir Semester I-2024 tercatat Rp821,46 miliar atau meningkat 8,11 persen (y-t-d), dengan jumlah kas dan setara yang tersisa Rp10,61 miliar atau ambles 37,84 persen dibandingkan posisi per 31 Desember 2023 yang sebesar Rp17,07 miliar.