JAKARTA-Pada perdagangan hari ini laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi untuk bergerak melemah terbatas, setelah kemarin ditutup terkoreksi signifikan sebesar 1,19 persen ke level 6.734.
“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang untuk bergerak melemah terbatas dan di-trading-kan pada level 6.687-6.826,” kata analis PT Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus di Jakarta, Selasa (15/2).
Dia mengatakan, sentimen negatif dari eksternal yang terkait dengan kenaikan harga minyak bumi dan emas akan menekan laju IHSG.
Nico Demus mengatakan, kenaikan harga kedua komoditas tersebut dipengaruhi oleh potensi terjadinya perang Ukraina dan Rusia.
Nico Demus menilai, kenaikan harga minyak dunia akan memicu peningkatan inflasi.
“Ini merupakan sesuatu yang cukup mengkhawatirkan bagi The Fed dan sejumlah bank sentral dunia. Mereka akan melakukan pengetatan moneter, karena inflasi mulai mengalami kenaikkan secara terus-menerus,” paparnya.
Lebih lanjut dia menyebutkan, saat ini Bank Indonesia (BI) memperkirakan bahwa The Fed akan menaikkan Fed Funds Rate sebanyak empat kali di 2022 dan kebijakan ini akan menekan nilai tukar rupiah.
Komentari tentang post ini