Penjualan ritel dan industrial production akan memberikan sebuah gejolak baru, karena data perekonomian China diproyeksikan mengalami penurunan.
“Tentu saja hal ini semakin menguatkan bahwa perekonomian China mulai menunjukkan perlambatan dan memiliki dampak negatif terhadap mitra dagangnya, tidak terkecuali Indonesia,” ucap Nico Demus.
Sementara itu, lanjut dia, sentimen berikutnya akan datang dari Jepang, yakni terkait rencana pemerintah yang akan menyusun paket stimulus senilai lebih dari 40 triliun yen atau setara dengan USD350 miliar.
Kebijakan yang dibangun oleh Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida ini sebagai langkah menopang perekonomian Jepang yang masih berada dalam posisi kurang baik.
Paket stimulus tersebut akan diumumkan pada pekan ini, pemerintah Jepang akan melakukan penerbitan obligasi untuk menutupi sebagian besar biaya yang akan timbul dari stimulus tersebut.
Porsi stimulus tersebut sebenarnya jauh lebih kecil, karena di dalamnya termasuk pinjaman.
Lebih lanjut Nico Demus menyatakan, dengan adanya perkiraan bahwa IHSG akan mengalami koreksi lanjutan, maka pada perdagangan di awal pekan ini Pilarmas Sekuritas merekomendasikan kepada para investor untuk mencermati saham ICBP, INDF dan EXCL.
Komentari tentang post ini