“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang untuk bergerak variatif dengan potensi menguat terbatas dan di-trading-kan pada kisaran level 5.945-6.067,” ujar Nico Demus.
Tetapi, jelas dia, level kritis IHSG masih akan menjadi perhatian para investor.
“Potensi koreksi tentu masih ada. Sejauh ini penerapan PPKM Darurat masih dapat diantisipasi oleh para pelaku pasar dan investor,” ucapnya.
Lebih lanjut dia menyebutkan, laju IHSG yang diperkirakan bergerak variatif dalam kecenderungan menguat terbatas tersebut semestinya bisa direspons oleh para investor dengan mengoleksi saham PTPP, MAPI, BBCA dan JPFA.
Komentari tentang post ini