IHSG Sesi I Naik ke Level 7.058,617, Menguat 1,30%

Friday 28 Jun 2024, 1 : 05 pm
by
ilustrasi

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) sesi pertama, Jumat (28/6/2024) ditutup di posisi 7.058,617, menguat 90,666 poin atau melejit 1,30%.

Menguatnya IHSG di atas level 7.000 siang ini seiring naiknya harga saham 327 dari 768 emiten yang sahamnya ditransaksikan pada sesi pertama, Jumat (28/6/2024). IHSG pada sesi I Jumat ini, sempat mencapai level tertinggi 7.067,322.

Menurut data RTI, saham SMGR naik 3,61% jadi Rp3.730 per saham.

ASII naik 2,48% ke Rp4.540, TLKM terangkat 2,31% ke Rp3.100, UNTR menguat 1,38% jadi Rp22.050, BBCA naik 1,28% jadi Rp9.875, dan HMSP naik 0,71% ke harga Rp705 per saham.

Sedangkan saham UNVR turun 0,65% jadi Rp3.060 per saham. GGRM tertekan 2,29% jadi Rp18.125, dan AMMN turun 1,33% ke harga per saham.

Baca juga :  IHSG Berakhir Melemah 0,12% di Saat Mayoritas Bursa Asia Menguat

Total volume perdagangan saham di BEI pada sesi I, Jumat (28/6/2024) mencapai 11,060 miliar lembar saham senilai Rp11,982 triliun dengan frekuansi transaksi sebanyak 456.495 kali.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari BeritaMoneter.com. Mari bergabung di Channel Telegram "BeritaMoneter.com", caranya klik link https://t.me/beritamoneter, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca juga berita kami di:

gatti

Adalah jurnalis senior yang memiliki spesialisasi dalam membuat analisis ekonomi dan politik.

Komentar


HI THERE!

Eu qui dicat praesent iracundia, fierent partiendo referrentur ne est, ius ea falli dolor copiosae. Usu atqui veniam ea, his oportere facilisis suscipiantur ei. Qui in meliore conceptam, nam esse option eu. Oratio voluptatibus ex vel.

Wawancara

BANNER

Berita Populer

Don't Miss

BI Sempurnakan Ketentuan Pelaksanaan Operasi Pasar Terbuka

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) menyempurnakan ketentuan pelaksanaan Operasi Pasar Terbuka (OPT),

Diusulkan Mendag-Menperin Sebaiknya Digabung

Diusulkan Mendag-Menperin Sebaiknya Digabung JAKARTA—Presiden baru mendatang diminta melakukan “merger”